Kamis, 26 Maret 2009

GANGGUAN PADA SISITEM PERNAFASAN

GANGGUAN PADA SISTEM PERNAFASAN.

RONGGA HIDUNG DAN SINUS PARANASAL :

RADANG :Kelainan yang paling sering ditemukan pada hidung dan sinus paranasal ialah radang, dan biasa disebut “common cold “ (pilek), biasanya tidak membahayakan hanya menimbulkan rasa tidak enak. Radang mendadak pada rongga hidung disebut rhinitis acuta , sedang penyebabnya virus, allergi dan bakteri.
Rhinitis acuta catarrhalis, berupa radang selaput lendir yang membentuk banyak eksudat jernih dan cair (serosa). Selaput lendir hiperemik dan sembab, rongga hidung menyempit didalamnya banyak cairan bercampur lendir.
Rhinitis allergica : kontak ber-ulang2 akan menimbulkan reaksi antigen-zat anti sehingga terjadi rhinitis allergica yang manifestasinya sukar dibedakan dengan rhinitis oleh virus.
Karena reaksi radang yang ber-ulang2 akan timbul pembesaran fokal selaput lendir yang menonjol disebut polipus nasi.
Rhinitis acuta catarrhalis , dapat mengalami infeksi sekunder oleh bakteri , streptokokkus, stapilokokkus, pneumokokkus, hemopilus influenza.
Sinusitis, biasanya menyertai rhinitis akuta.
Infeksi syphilis (bawaan) atau didapat, tuberkulosa, lepra dapat mengenai rongga hidung.
PHARYNGITIS , dapat disebabkan infeksi virus atau bakteri. Selaput lendir tampak sembab dan terjadi hiperplasi jaringan limfoid
KARSINOMA ANAPLASTIK NASOPHARYNX merupakan tumor ganas yang sering ditemukan pada pria berusia 40 tahun.
LARYNGITIS mudah menjalar kebawah dan sebaliknya radang bronkhus dapat mencapai laryng.
LARYNGITIS SIMPLEKS, radang mendadak, disebabkan oleh sebagai bagian dari common cold, bagian dari infeksi sistemik seperti morbili, rangsangan gas beracun atau uap panas
LARYNGITIS KRONIKA, disebabkan oleh banyak merokok,banyak minum alkohol,banyak menggunakan pita suara..Laryngitis diphtherica, laryngitis tuberculosa.

ATELEKTASE : adalah kollapsnya sebuah alveolus, dimana alveolus tidak mengandung udara sehingga tidak ikut serta dalam pertukaran gas.
Atelektase primer : terjadi sejak bayi lahir.
Atelektase sekunder : sebelumnya alveolus normal/terbuka kemudian kollaps.

HIPOKSEMIA : terjadi penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri. Hipoksemia timbul bila terjadi penurunan oksigen di udara (hipoksia), terjadi hipoventilasi akibat penurunan udara dalam paru, atau atelektase.Hipoksemia disebabkan karena penurunan aliran darah ke alveolus ( hiperfusi), dapat terjadi akibat ambolus paru, hipertensi paru, infark miokardium.

SIANOSIS: (kebiruan) terjadi apabila sejumlah besar hemoglobin dalam darah tidak berikatan maksimum dengan oksigen. Apabila konsentrasi hemoglobin dalam darah normal , tapi ketersediaan oksigen akan mengikat hemoglobin berkurang maka molekul2 hemoglobin tidak mengikat maksimum akan oksigen.

BRONKHIEKTASI.: dilatasi abnormal bronkhus atau bronkhiolus. Bronkhiektasi dapat terjadi pada obstruksi paru kronik pada saluran napas bagian bawah, karena tumor,infeksi kronik, penimbunan mukus. Bronkhus terisi oleh mukus sehingga terjadi atelektase .

INFEKSI SALURAN NAFAS ATAS : adalah infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme . Pada saluran nafas atas ; rongga hidung, faring, laring.Infeksi saluran nafas atas mancakup , commond colt, faringitis, laringitis, radang tenggorokan, flu.Sebagian besar infeksi saluran nafas atas disebabkan oleh virus, meskipun bakteri juga bisa sebagai penyebab baik awal maupun sekunder. Terjadinya reaksi peradangan mengakibatkan peningkatan pembentukan mukus , dengan gejala hidung tersumbat, sputum berlebihan, pilek, nyeri kepala, demam,mual, malaese.

EFEK MEROKOK PADA PERTAHANAN RESPIRASI : merokok diketahui mengganggu efektivitas sebagian mekanisme pertahanan respirasi. Produk2 asap rokok diketahui merangsang pembentukan mukus dan menurunkan pergerakan silia. Dengan demikian terjadi penimbunan mukus dan peningkatan resiko pertumbuhan bakteri. Batuk –batuk yang terjadi pada para perokok (smoker’s cough) adalah usaha untuk mengeluarkan mukus kental, yang sulit didorong keluar saluran nafas. Infeksi saluran nafas bawah sering terjadi pada para perokok dan mereka yang perokok pasif, terutama bayi dan anak-anak.

PNEUMONIA : adalah infeksi saluran nafas bagian bawah. Penyakit ini adalah infeksi akut jaringan paru oleh mikroorganisme. Sebagian besar pneumonia disebabkan oleh bakteri, yang timbul secara primer atau secara sekunder setelah infeksi virus.
Penyebab tersering pneumonia bakterialis adalah bakteri gram positif, sterptococcus pneumoniae, juga bakteri staphyllococcus aureus dan sterptococcus beta-hemoliticus group A. Pneumonia lainnya disebabkan oleh virus, misal ; influenza. Pneumonia mikoplasma , sering dijumpai, disebabkan oleh suatu mikroorganisme diantara bakteri dan virus.Penderita AIDS sering mengalami pneumonia yang pada orang lain sangat jarang terjadi. Pneumocytis carnii. Pada alat pendingin misal; AC, ditempat yang lembab dapat menyebabkan pneumonia Legionella. Pada penderita aspirasi dari muntah atau air akibat tenggelam dapat terkena pneumonia aspirasi.Bahan aspirasi tersebut yang menyebabkan pneumonia bukan mikroorganisme.

KLINIS : gejala-gejala serupa untuk semua jenis pneumonia, tetapi yang mencolok pada pneumonia yang disebabkan oleh bakteri. Gejala2 tersebut mencakup :
1.demam dan menggigil akibat proses peradangan.
2.batuk produktif dan purulen.
3.sputum merah karat ( streptococcus pneumoniae), merah muda ( staphyllococcus aureus ), atau kehijauan dengan bau khas ( pneomunia aerugenosa ).
4.ronkhi basah.
5.rasa lelah akibat reaksi peradangan dan hipoksia apabila infeksinya serius.
6.nyeri pleura akibat peradangan dan edema.
7.dispnu, perasaan sesak atau kesulitan bernafas , disebabkan penurunan pertukaran gas.
8.mungkin timbul tanda-tanda sianosis. Ventilasi berkurang akibat penimbunan mukus, yang dapat menyebabkan atelektasis absorbsi.
9.hemoptisis, batuk darah.

TUBERKULOSIS.
Penyakit saluran nafas bawah, disebabkan mikroorganisme Mycobacterium tuberculosa, yang ditularkan melalui droplet infektion, lesi kulit.
Apabila basil tuberkulosis berhasil menembus mekanisme pertahanan pernafasan dan menginfeksi saluran pernafasan bagian bawah maka akan terjadi respon immun dan peradangan yang kuat. Karena respon immun yang hebat terutana diperantarai oleh sel T, maka hanya sekitar 5% orang terkena basil tersebut menderita tuberkulosis aktif. Yang bersifat menular bagi orang lain adalah mereka yang mengidap infeksi tuberkulosis aktif-
Dan hanya pada masa infeksi aktif.
Mereka yang beresiko terinfeksi basil tuberkulosis adalah yang tinggal berdekatan dengan orang yang terinfeksi aktif, juga para pekerja kesehatan yang merawat pasien tuberkulosis.Juga terjadi pada orang yang sistem immun lemah misal; kekurangan gizi, orang berusia lanjut atau bayi dan yang mengidap infeksi HIV.

PATOFISIOLOGI TUBERKULOSA :
Karena basil Mycobacterium tuberculosis sangat sulit dimatikan apabila sudah mengkolonisasi saluran nafas bagian bawah, maka tujuan respon immun lebih untuk mengepung dan mengisolasi basil bukan untuk mematikan. Makrofag mengelilingi basil , diikuti oleh sel T, dan jaringan fibrosa membungkus kompleks makrofag-basil tersebut. Kompleks basil, makrofag, sel T, dan jaringan parut disebut kompleks Ghon. Kompleks Ghon merupakan fokus perkejuan kecil,berwarna putih kekuningan, berbatas tegas,. Letaknya dapat dimana saja pada paru2, biasanya pada batas lobus atas dan lobus bawah, dekat pleura. Kelenjar limfe regional membesar dan mengalami perkejuan, terbentuklah tuberkel dengan perkejuan di tengah, sel epiteloid, monosit, limfosit, sel plasma dan proliferasi fibroblast. Kelainan serupa ditemukan pula pada kelenjar limfe.
Penderita tuberkulosis primer dapat sembuh atau meninggal. Pada penyembuhan tampak tuberkel mengalami fibrosis, sehingga berubah menjadi jaringan parut, yang sering diikuti perkapuran. Pada kelenjar limfe juga terjadi jaringan parut, tetapi kadang-kadang tetap terdapat fokus perkejuan yang dapat tetap ada selama bertahun-tahun. Dalam hal ini fokus menjadi sumber reinfeksi endogen kelak.
Pada penderita yang lemah atau karena infeksi kuman yang banyak , tuberkel primer dapat mengalami perluasan yang kemudian menyebabkan kematian. Tuberkel ini dapat meluas menjadi banyak kemudian bergabung menjadi satu , kedaan ini disebut pneumonia alba. Tuberkel dapat merusak dinding bronkhus , menimbulkan penyebaran bronkhogen, sehingga kedua paru2 dapat terkena, selain itu saluran pernafasan bagian atas dan juga saluran pencernaan dapat terkena ( kuman tertelan oleh pharyng ). Penyebaran hematogen karena erosi tuberkel pada pembuluh darah, menimbulkan tuberkulosis milier (miliaris) dalam paru-paru dan tuberkulosis pada tubuh lain.

BEBERAPA JENIS TUBERKULOSA :
1)Tuberkulosis fibrokaseosa khronika, proses perkejuan meluas dan tuberkel membesar sehingga dapat menimbulkan erosi pada dinding bronkhiolus dengan demikian terbetuklah rongga yang disebut kaverne, yang merupaka sumber pengeluaran kuman kedalam saluran pernafasan. Kuman tersebut dapat ditularkan melalui ” droplet infection” melalui batuk.
2)Pneumonia tuberkulosa kaseosa akuta, terjadi secara akut pada penderita dengan daya tahan tubuh yang lemah. Tuberkel meluas dengan cepat menimbulkan erosi dinding bronkhus sehingga terjadi penyebaran kuman secara bronkhogen, akibatnya dalam waktu singkat terbentuk tuberkel sekitar percabangan bronkhus, menimbulkan gambaran seperti bronkhopneumonia.
3)Tuberkulosis miliaris akuta, penyebaran limfohematogen, sehingga dapat mengenai kedua paru-paru,dan tuberkulosis seluruh tubuh; alat tubuh yang sering terkena ialah hati, limpa, sumsum tulang, mata, ginjal, kelenjar adrenal,tuba fallopii, epididimis dan mening ( selaput Otak ).
KLINIS TUBERCULOSA : kesehatan yang terus nenurun, berat badan menurun, anorexi, lekas lelah,suhu subfibril, batuk lebih dari dua minggu, dahak, nyeri dada dan hemoptysis.

BRONKHUS : radang dapat mengenai brokhus saja disebut bronkhitis, mengenai bronkhus dan jaringan sekitarnya disebut pneumonia.
BRONKHITIS AKUT : radang mendadak pada bronkhus dan biasanya mengenai trakhea dan laryng sehingga disebut laryngotrakheobronkhitis, radang ini dapat timbul pada kelainan jalan nafas sendiri, atau sebagai bagian dari penyakit sistemik misal morbilli,pertusis,diphtheri,typus abdominalis.
BRONKHITIS KRONIK : radang bronkhus yang sifatnya menahuin, bukan merupakan bentuk menahun dari bronkhitis akuta. Bronkhitis kronik dapat disebabkab oleh penyakit jantung menahun, infeksi sinus paranasal, dilatasi bronkhus, menghisap rokok.
ASMA BRONKHIALE : suatu penyakit yagn ditandai oleh serangan intermiten spasme bronkhus disebabkan oleh rangsangan allergi atau iritatif. Yang khas ialah serangan spasme terjadi tiba2 diselingi periode bebas gejala.
Kadang2 seerangan dapat berlangsung selama beberapa hari atau minggu, keadaan ini disebut status asmatikus. Disebabkan oleh allergi, tekanan emosional, herediter, dan debu.
KLINIK :ditandai kesukaran bernafas , disertai nafas berbunyi (mengi).
Pada serangan tersebut terjadi : 1. spasme otot dinding bronkhus.
2.lumen bronkhus menyempit.
3. kesukaran mengeluarkan udara sehingga ekspirasi
memanjang.
Serangan ini berlangsung antara satu sampai beberapa jam yang disusul oleh batuk yang lama dengan pengeluaran dahak yang kental.
Pada status asmatikus dapat terjadi gangguan pertukaran udara paru-paru sehingga dapat menimbulkan sianosis sampai meninggal.
PNEUMOKONIOSIS : penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi partikel debu.
Partikel debu selalu terdapat dalam udara yang dihisap pada pernafasan, akan tetapi sering menimbulkan pneumokoniasis, oleh karena tubuh mempunyai daya protektip:
1.Rambut hidung (dapat menhan kira2 50% debu)
2.Rambut getar selaput lendir bronkhus.
3.Transudat melalui dinding alveolus.
4.Fagositosis sel makrofag.
Bila udara mengandung partikel debu terlalu banyak maka debu dapat mencapai jaringan paru-paru dalam jumlah banyak sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan paru-paru.
Hal ini bisanya dijumpai pada orang yang bekerja pada tempat tertentu sehingga penyakit ini termasuk penyakit akibat kerja.
Ada berbagai jenis pneumokoniasis tergantung pada jenis debu yang dihisap :
1 Anthtracosis, yang dihisap debu arang
2.Byssinosis, dari debu kapas.
3.Bagassosis, dari debu batang tebu.
4.Silicosis, dari debu silica (SIO2).
5.Fibrosis paru-paru dapat disebabkan oleh debu yang mengandung alluminium, besi,
talk dan mika.
Efek debu pada paru2 adalah sebagai berikut. :
1.Mengadakan penetrasi pada sel2 paru2.
2.Menimbulkan dislokasi sitoplasma sel paru2.
3.Menyebabkan degenerasi dan kematian sel paru2.
Sehingga terjadi perubahan pada jaringan paru2.
Pneumonitis karena zat kimia:
Lipid (lipoid) pneumonia :
Aspirasi berbagai jenis minyak dapat menyebabkan bercak2 minyak, minyak bisa berasal dari tumbuh2an atau hewan.
Pada anak2 terutama anak kecil, dan anak yang tubuhnya lemah, biasanya minyak ikan (cod liver oil) yang terhirup karena dipaksa minum, pada orang dewasa penggunaan berbagai macam obat yang mengandung minyaqk dapat mengekibatkan lipid pneumonia, misal; obat spray hidung, pencahar, cairan untuk pemerikzsaan radiologi.
Pada umumnya minyak hewan lebih toksik dari pada minyak tumbuh2an, karena mengendung gugusan tak jenuh.
Luasnya tergantung pada jumlah dan sifat kimiawi minyak. Pada umumnya lesi terdapat bilateral, tetapi sisi kanan lebih banyak, karena bronkhus kanan lebih lurus.

INFEKSI PARU-PARU OLEH JAMUR : menimbulkan kelainan paru-paru yang menyerupai tuberkulosis, yaitu karena terbentuknya kaverne dan tuberkel dengan perkejuan.
Jenis jamur : Blastomycosis, paling sering dijumpai pada paru-paru, inhalasi langsung atau penyebaran hematogen; Actinomycosis, inhalasi atau penyebaran langsung dari mulut. Nocardiosis, sejenis actinomyces, yang menimbulkan kelainan paru-paru sangat mirip dengan tuberkulosa, karena bersifat tahan asam dan granuloma seperti tuberkel.


DAFTAR PUSTAKA :

Elisabeth J, Corwin (1997), Buku Patofisiologi, Jakarta : ECG, 2001.
FK. UI (2001), Kumpulan kuliah Patofisiologi, Universitas Indonesia, Jakarta 2001.
J.E.C. UNDERWOOD (1994), Patologi umum dan Sistemik, Jakarta : ECG, 1999.
Sylvia A. Price, Lorraine M, Wilson (1994), Patofisiologi, Jakarta : ECG, 1995.



HAND OUT :Dr. SUPARTUTI,Mkes. 2008.

2 komentar:

St.fatihatul faidah( dgme vhytic) mengatakan...

haiii..salam kenal..I like u' profil, you are look a good man..

saia fida dri makassar...nggak tau kenapa..saia langsung suka sm kepribadian kamu yang saia baca d profil..so..saia pengen kenal kamu lebih baik lagi..saia senang berteman dengan orang2 yang baik..

kamu punya FB??..kalo punya add saia d fidaloka_06@yahoo.co.id..d tunggu ya..trima kasih..salam dr makassar

habank mengatakan...

Hai...salam kenal juga...

biasa aj orangnya...jgn terlalu berlebihan...

maaf ya ru bales soalnya baru dibuka blognya...

dah q add fb nya...