Selasa, 01 Juni 2010

MAKALAH

MAKALAH IPTEK MUTAKHIR
KANKER








DISUSUN OLEH :
1. NOVIANA FAJARWATI (PO 7131107055)
2. SULASYI SETYANINGSIH (PO 7131107070)


GIZI SWADANA III



DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
2009

KANKER

A. Pendahuluan
Kanker bukanlah suatu penyakit yang ringan. Langkah awal dalam pengobatan kanker adalah deteksi dengan benar bahwa gejala yang muncul pada tubuh pasien adalah benar-benar sel kanker ganas. Deteksi ini bisa dilakukan dengan pemeriksaan biopsy, sehingga langkah pengobatan bisa dilakukan secara cepat dan tepat. Langkah berikutnya adalah terapi pengobatan dengan cara konvensional. Namun pada kenyataannya pengobatan dengan cara ini sering kali kanker belum bisa diatasi secara total. Disinilah peran tanaman obat/herbal.
Peran utama herbal adalah meningkatkan daya tahan tubuh pasien dan melokalisir sel-sel kanker sehingga sel-sel kanker tidak mudah menyebar, dan lebih mudah diangkat, juga tidak bersifat toksik sehingga lebih aman untuk tubuh pasien. Contohnya adalah tanaman obat dari ekstrak keladi tikus (Typhonium Flagelliforme). Dalam penggunaannya, tanaman obat ini bisa dipakai bersamaan dengan pengobatan konvensional (pembedahan, kemoterapi, radioterapi dan hormonterapi) atau setelah pengobatan konvensional selesai dilakukan. Karena obat dari ekstrak keladi tikus dapat membantu mengurangi efek pengobatan secara konvensional.
Jumlah penderita kanker di Indonesia belum diketahui secara pasti, tetapi peningkatan dari tahun ke tahun dapat dibuktikan sebagai salah satu penyebab kematian. Hanya beberapa kanker yang dapat diobati secara memuaskan, terutama jika diobati saat masih stadium dini. Keberhasilan pengobatan sangat ditentukan oleh jenis kanker, stadium kanker, keadaan umum penderita, dan usaha penderita untuk sembuh.
1. Definisi Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak terkendali, dan akan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organ-organ penting serta syaraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya sel kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan terjadi penumpukan sel baru yang disebut tumor ganas. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya. Kanker dapat terjadi diberbagai jaringan dalam berbagai organ di setiap tubuh, mulai dari kaki sampai kepala. Bila kanker terjadi di bagian permukaan tubuh, akan mudah diketahui dan diobati. Namun bila terjadi didalam tubuh, kanker itu akan sulit diketahui dan kadang - kadang tidak memiliki gejala. Kalaupun timbul gejala, biasanya sudah stadium lanjut sehingga sulit diobati.
2. Perbedaan Tumor dan Kanker
Tumor ada dua macam yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak hanya tumbuh dan membesar, tidak terlalu berbahaya, dan tidak menyebar ke luar jaringan. Sedangkan tumor ganas adalah kanker yang tumbuh dengan cepat dan tidak terkendali dan merusak jaringan lainnya.

B. Etiologi
Penyebab kanker biasanya tidak dapat diketahui secara pasti karena penyebab kanker dapat merupakan gabungan dari sekumpulan faktor, genetik dan lingkungan. Namun ada beberapa faktor yang diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker, sebagai berikut :
1. Faktor keturunan
Faktor genetik menyebabkan beberapa keluarga memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita kanker tertentu bila dibandingkan dengan keluarga lainnya. Jenis kanker yang cenderung diturunkan dalam keluarga adalah kanker payudara, kanker indung telur, kanker kulit dan kanker usus besar. Sebagai contoh, risiko wanita untuk menderita kanker meningkat 1,5 s/d 3 kali jika ibunya atau saudara perempuannya menderita kanker payudara.
2. Faktor Lingkungan
a) Merokok sigaret meningkatkan resiko terjadinya kanker paru - paru, mulut, laring (pita suara), dan kandung kemih.
b) Sinar Ultraviolet dari matahari
c) Radiasi ionisasi (yang merupakan karsinogenik) digunakan dalam sinar rontgen dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga nuklir dan ledakan bom atom yang bisa menjangkau jarak yang sangat jauh. Contoh, orang yang selamat dari bom atom di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, berisiko tinggi menderita kanker sel darah, seperti Leukemia.
3. Faktor Makanan yang mengandung bahan kimia.
Makanan juga dapat menjadi faktor risiko penting lain penyebab kanker, terutama kanker pada saluran pencernaan. Contoh jenis makanan yang dapat menyebabkan kanker adalah :
a) Makanan yang diasap dan diasamkan (dalam bentuk acar) meningkatkan resiko terjadinya kanker lambung
b) Minuman yang mengandung alkohol menyebabkan berisiko lebih tinggi terhadap kanker kerongkongan.
c) Zat pewarna makanan
d) Logam berat seperti merkuri yang sering terdapat pada makanan laut yang tercemar seperti: kerang, ikan, dsb.
e) Berbagai makanan (manis,tepung) yang diproses secara berlebihan.
4. Virus
Virus yang dapat dan dicurigai menyebabkan kanker antara lain :
a) Virus Papilloma menyebabkan kutil alat kelamin (genitalis) agaknya merupakan salah satu penyebab kanker leher rahim pada wanita.
b) Virus Sitomegalo menyebabkan Sarkoma Kaposi (kanker sistem pembuluh darah yang ditandai oleh lesi kulit berwarna merah)
c) Virus Hepatitis B dapat menyebabkan kanker hati.
d) Virus Epstein - Bar (di Afrika) menyebabkan Limfoma Burkitt, sedangkan di China virus ini menyebabkan kanker hidung dan tenggorokan. Ini terjadi karena faktor lingkungan dan genetik.
e) Virus Retro pada manusia misalnya virus HIV menyebabkan limfoma dan kanker darah lainnya.
5. Infeksi
a) Parasit Schistosoma (bilharzia) dapat menyebabkan kanker kandung kemih karena terjadinya iritasi menahun pada kandung kemih. Namun penyebab iritasi menahun lainnya tidak menyebabkan kanker.
b) Infeksi oleh Clonorchis yang menyebabkan kanker pankreas dan saluran empedu.
c) Helicobacter Pylori adalah suatu bakteri yang mungkin merupakan penyebab kanker lambung, dan diduga bakteri ini menyebabkan cedera dan peradangan lambung kronis sehingga terjadi peningkatan kecepatan siklus sel.
6. Faktor perilaku
a) Perilaku yang dimaksud adalah merokok dan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak dan daging yang diawetkan juga peminum minuman beralkohol.
b) Perilaku seksual yaitu melakukan hubungan intim diusia dini dan sering berganti ganti pasangan.
7. Gangguan keseimbangan hormonal
Hormon estrogen berfungsi merangsang pertumbuhan sel yang cenderung mendorong terjadinya kanker, sedangkan progesteron melindungi terjadinya pertumbuhan sel yang berlebihan. Ada kecenderungan bahwa kelebihan hormon estrogen dan kekurangan progesteron menyebabkan meningkatnya risiko kanker payudara, kanker leher rahim, kanker rahim dan kanker prostat dan buah zakar pada pria.
8. Faktor kejiwaan, emosional
Stres yang berat dapat menyebabkan ganggguan keseimbangan seluler tubuh. Keadaan tegang yang terus menerus dapat mempengaruhi sel, dimana sel jadi hiperaktif dan berubah sifat menjadi ganas sehingga menyebabkan kanker.
9. Radikal bebas
Radikal bebas adalah suatu atom, gugus atom, atau molekul yang mempunyai electron bebas yang tidak berpasangan dilingkaran luarnya. Sumber - sumber radikal bebas yaitu :
a) Radikal bebas terbentuk sebagai produk sampingan dari proses metabolisme.
b) Radikal bebas masuk ke dalam tubuh dalam bentuk racun-racun kimiawi dari makanan , minuman, udara yang terpolusi, dan sinar ultraviolet dari matahari.
c) Radikal bebas diproduksi secara berlebihan pada waktu kita makan berlebihan (berdampak pada proses metabolisme) atau bila kita dalam keadaan stress berlebihan, baik stress secara fisik, psikologis,maupun biologis.





C. Patofisiologi
Kanker adalah suatu kondisi di mana sel telah kehilangan kendali terhadap mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang abnormal, cepat dan tidak terkendali. Sel-sel kanker tersebut akan terus membelah (multiplikasi) tanpa mengikuti faal (fungsi) tubuh normal.
Kanker dapat mengenai seluruh bagian tubuh manusia, misalnya mata, kulit, mulut, leher (thyroid), jantung, paru, usus, hati, sistem reproduksi dan sebagainya.
Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangbiakannya, sel-sel kanker membentuk suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya (invasif) dan bisa menyebar ( metastasis ) ke seluruh tubuh.
Sel - sel kanker dibentuk dari sel - sel normal dalam suatu proses rumit yang disebut transformasi. Adapun proses transformasi ini terdiri atas :
1. Tahap inisisasi
Pada tahap inisiasi terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang memancing sel menjadi ganas. Perubahan dalam bahan genetik sel ini disebabkan oleh suatu agen yang disebut karsinogen, dapat berupa bahan kimia, virus, radiasi (penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan genetik dalam sel atau bahan lainnya yang disebut promotor, menyebabkan sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik menahun pun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengalami suatu keganasan.
2. Tahap promosi
Pada tahap promosi, sel yang telah mengalami inisiasi tadi akan berubah menjadi ganas. Contoh promotor berupa : ko-karsinogenik (gaya hidup tak sehat). Karena itu diperlukan beberapa faktor untuk terjadinya keganasan (faktor penyebab dan resiko). Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan terpengaruh oleh promosi.
Faal Kanker dibentuk oleh dua faktor yang dianggap berperan penting dalam membentuk kanker yakni :
1. Karsinogenik
Penyelidikan mengenai karsinogenik menghasilkan banyak pengetahuan pada asal alami karsinogenesis. Pengertian tersebut dapat diringkas menjadi :
• Sebagian besar bahan karsinogenik adalah mutagen
• Sifat karsinogenik tergantung dosis dan dosis multiple terbagi sifat karsinogeniknya setara dengan bahan yang diberikan tunggal
• Sifat karsinogenik dapat ditingkatkan dengan agen promotor dan agar efektif promotor harus mengikuti inisiator (dalam hal ini bahan kimia)
• Dua atau lebih inisiator (bahan kimia ditambah karsinogen lainnya) dapat menginduksi transformasi ganas (karsinogenesis).
Karsinogenik sebagai inisiator akan berinteraksi dengan DNA untuk menginduksi terjadinya mutasi dan lebih bersifat ireversibel. Pemaparan beruntun inisiator dapat memperbanyak mutasi baru. Tambahan, adanya promotor yang menginduksi replikasi sel dan memungkinkan terjadinya seleksi klon menyimpang. Adanya replikasi sel yang menyimpang ini menyebabkan kesalahan genetik sehingga memantapkan transformasi keganasan.
Diperkirakan mutasi pertama kali menyebakan imortalisasi dan terlepas dari kendali pertumbuhan, sehingga hal ini memberi kesempatan untuk terjadinya mutasi selanjutnya dan terjadilah onkogenik.
2. Genetik
Gen merupakan unit fungsional dasar yang diturunkan dari orang tua kepada anaknya. Gen tersebut dibuat di dalam deoxyribonucleic acid (DNA) dan di dalamnya terdapat kromosom. Gen memiliki peran langsung dalam menentukan warna kulit atau mata, golongan darah dan saat ini perkembangan kanker.
Karena beberapa alasan, gen dapat berubah (mutasi). Beberapa mutasi ini tidak berpengaruh terhadap sel, namun di saat lain sangat berbahaya atau bahkan membantu sel tubuh.
Mutasi ada dua, yakni :
• Mutasi yang diturunkan (germline mutation)
Adalah mutasi yang diturunkan oleh orang tua kepada anaknya. Semua sel orang tua terekspresi pada tubuh anak, termasuk sel telur dan sperma dan hal ini berlangsung turun - temurun. Mutasi turunan ini berperan 5 - 10% dalam kasus kanker yang disebut sebagai familial cancer.
• Mutasi dapatan (acquired mutation)
Adalah mutasi yang terjadi pada masa kehidupan seseorang, bukan turunan. Mutasi ini dapat disebabkan oleh tembakau, terpapar sinar UV, bahan kimia.
Mutasi ini tidak terjadi pada seluruh tubuh.
Berikut adalah tipe gen yang memberi kontribusi terhadap terjadinya kanker :
• Gen supresor tumor
Gen ini merupakan gen protektif, di mana berfungsi menekan pertumbuhan sel dengan mengevaluasi tingkat pembelahan sel, memperbaiki ketidakcocokan DNA dan mengendalikan kematian sel (apoptosis).
Ketika gen supresor tumor mengalami mutasi (baik pengaruh genetik atau lingkungan), sel - sel tubuh mengalami pertumbuhan terus - menerus dan membentuk sebuah tumor. Contohnya : BRCA1, BRCA2, and p53.
• Oncogene
Gen ini membuat sel yang menjadi sel kanker. Contohnya : HER2/neu dan ras.
• Gen yang memperbaiki DNA
Gen ini memperbaiki setiap kesalahan replikasi DNA. Dan bila ada kerusakan yang tidak sempat diperbaik saat terjadi mutasi, dapat memimpin ke arah keadaan kanker.

METASTASIS
Sel - sel kanker dapat merusak barier tempat asalnya dan kemudian menyebar ke bagian tubuh yang lain, disebut dengan metastasis. Penamaan metastasis dari sel kanker tersebut disesuaikan dengan tempat asal sel tersebut. Misalnya, jika sel kanker payudara menyebar ke paru, maka penamaannya metastasis kanker payudara, bukan kanker paru.
Penyebaran kanker dapat melalui :
1. Menyebar melalui rongga tubuh
Penyebaran ini maksudnya sel kanker menyebar pada bagian tubuh yang memiliki rongga (misalnya, usus, ovarium dan lainnya), di mana kanker ini dapat menembus organ berrongga tersebut dengan mengadakan invasi dan kemudian tertanam pada tempat yang baru.
2. Limfogen (melalui aliran limfe)
Dalam keadaan normal, kelenjar getah bening ukurannya kecil, berbentuk seperti sekelompok kacang dan terdapat di berbagai bagian tubuh (leher, selangkangan dan ketiak). Kelenjar getah bening ini berperan penting sebagai sistem pertahanan tubuh (membersihkan aliran limfe dari kuman atau pun dalam hal ini sel kanker).
Bila pertahanan tubuh ini rusak atau tidak lagi dapat melaksanakan fungsinya dengan baik, maka kelenjar ini menjadi satu media yang membantu penyebaran kanker.
Kelenjar getah bening ini pun dapat menjadi ukuran dalam menentukan prognosis (harapan kesembuhan) kanker.
Dan melalui aliran limfe ini pula, sel kanker dapat menyebar secara hematogen (aliran darah) melalui pertemuan di ductus thorasicus.
3. Hematogen (melalui aliran darah)
Penyebaran melalui aliran darah ini merupakan hal yang paling ditakuti karena dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh lain, dekat atau jauh.


1. Induksi : ada perubahan sel (displasia)
2. Kanker in situ : pertumbuhan kanker terbatas pada jaringan tempat asalnya tumbuh
3. Kanker invasif : sel kanker telah menembus membran basal dan masuk ke jaringan atau organ sekitar yang berdekatan
4. Metastasis : Penyebaran kanker ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang
STADIUM
Stadium adalah proses dalam menemukan seberapa banyak kanker yang terdapat dalam tubuh dan di mana saja lokasinya. Penetuan stadium dengan mnggunakan beberapa system yang salah satunya adalah sistem TNM. Sistem TNM merupakan sistem standar dalam menentukan stadium kanker. Pada sistem TNM, kanker ditandai dengan kategori T, N dan M. Penjelasannya sebagai berikut :
1. Kategori T (Tumor)
T menggambarkan tumor primer, dengan pembagian :
• Tx berarti tumor tidak terukur
• T0 berarti tidak terdapat bukti bahwa tumor ada
• Tis berarti kanker in situ (kanker belum menyebar ke jaringan sekitarnya)
• T1, T2, T3, T4 berarti ukuran tumor dan level invasi kanker terhadap jaringan sekitarnya.
2. Kategori N (Lymph Node)
N menggambarkan penyebaran kanker ke kelenjar getah bening setempat
• Nx berarti penyebaran kanker ke kelenjar getah bening tak dapat dievaluasi / ditentukan
• N0 berarti kelenjar getah bening setempat tidak mengandung kanker
• N1, N2, N3 menggambarkan ukuran, lokasi dan / atau jumlah kelenjar getah bening yang terpengaruh.
3. Kategori M (Metastase)
M menggambarkan metastasis (penyebaran kanker ke tubuh bagian lain).
• Mx berarti penyebaran kanker tidak dapat ditentukan.
• M0 berarti tidak terdapat bukti bahwa metastasis ada
• M1 berati penyebaran jauh kanker terdapat.
Setiap jenis kanker memiliki versi tersendiri dalam penentuan stadiumnya. Jadi, huruf dan angka tidak selalu berati sama dengan jenis kanker lain. Misalnya, pada beberapa kanker, pembagian stadium dapat dibagi lagi menjadi T3a dan T3b, sementara yang lain tidak memiliki kategori N3. Selain sistem TNM, terdapat penggolongan jenis lain berupa stadium I, II, II atau IV (kadang - kadang stadium ini dapat dibagi lagi, misalnya stadium IIa atau IIIb).
D. Gejala
Gejala kanker secara umum yang timbul tergantung dari jenis atau organ tubuh yang terserang yaitu :
1. Nyeri dapat terjadi akibat tumor yang meluas menekan syaraf dan pembuluh darah disekitarnya, reaksi kekebalan dan peradangan terhadap kanker yang sedang tumbuh, dan nyeri juga disebabkan karena ketakutan atau kecemasan.
2. Pendarahan atau pengeluaran cairan yang tidak wajar, misalnya ludah, batuk atau muntah yang berdarah, mimisan yang terus menerus, cairan puting susu yang mengandung darah, cairan liang senggama yang berdarah (diantara menstruasi/menopause) darah dalam tinja, darah dalam air kemih.
3. Perubahan kebiasaan buang air besar
4. Penurunan berat badan dengan cepat akibat kurang lemak dan protein (kaheksia)
5. Benjolan pada payudara
6. Gangguan pencernaan, misalnya sukar menelan yang terus menerus.
7. Tuli, atau adanya suara - suara dalam telinga yang menetap.
8. Luka yang tidak sembuh - sembuh
9. Perubahan tahi lalat atau kulit yang mencolok
Gejala Kanker secara khusus berdasarkan jenis kanker yang dialami :
1. Kanker Otak
Sakit kepala yang sangat pada pagi hari dan berkurang pada tengah hari, epilepsi, lemah, mati rasa pada lengan dan kaki, kesulitan berjalan,mengantuk, perubahan tidak normal pada penglihatan, perubahan pada kepribadian, perubahan pada ingatan, sulit bicara.
2. Kanker mulut
Terdapat sariawan pada mulut, lidah dan gusi yang tidak kunjung sembuh.
3. Kanker Tenggorokan
Batuk terus menerus, suara serak atau parau.
4. Kanker Paru-paru
Batuk terus - menerus, dahak bercampur darah, rasa sakit di dada.
5. Kanker Payudara
Adanya benjolan, penebalan kulit (tickening), perubahan bentuk, gatal - gatal, kemerahan, rasa sakit yang tidak berhubungan dengan menyusui atau menstruasi.
6. Kanker saluran pencernaan
Adanya darah dalam kotoran yang ditandai dengan warna merah terang atau hitam, rasa tidak enak terus - menerus pada perut, benjolan pada perut, rasa sakit setelah makan, penurunan berat badan.
7. Kanker Rahim (uterus)
Pendarahan diperiode - periode datang bulan, pengeluaran darah saat mens yang tidak seperti biasanya dan rasa sakit yang luar biasa.

8. Kanker Indung Telur (ovarium)
Pada fase lanjut barulah muncul gejala.
9. Kanker Kolon
Pendarahan pada rectum, ada darah pada kotoran, perubahan buang air besar (diare yang terus menerus atau sulit buang air besar).
10. Kanker Kandung Kemih atau Ginjal
Ada darah pada air seni, rasa sakit atau perih pada saat buang air kecil, keseringan atau kesulitan buang air kecil, sakit pada kandung kemih.
11. Kanker prostat
Kencing tidak lancar, rasa sakit yang terus menerus pada pinggang belakang, penis dan paha atas.
12. Kanker buah zakar/testis
Adanya benjolan pada buah zakar, ukuran penampungan pada buah zakar yang membesar dan menebal secara mendadak, sakit pada perut bagian bawah, dada membesar atau melembek.
13. Limfoma
Kelenjar getah bening membesar, kenyal seperti karet, gatal - gatal, berkeringat pada waktu tidur malam, demam atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
14. Leukemia
Pucat, kelelahan kronis, penurunan berat badan, sering kena infeksi, mudah terluka, rasa sakit pada tulang dan persendian, mimisan.
15. Kanker Kulit
Benjolan pada kulit yang menyerupai kutil (mengeras seperti tanduk), infeksi yang tidak sembuh - sembuh, bintik-bintik berubah warna dan ukuran, rasa sakit pada daerah tertentu, perubahan warna kulit berupa bercak-bercak.
16. Komplikasi
Komplikasi yang sering terjadi pada pasien kanker adalah infeksi yaitu pada pengidap kanker stadium lanjut. Infeksi terjadi akibat kekurangan protein dan zat gizi lainnya serta penekanan sistem imun yang sering terjadi setelah pengobatan konvensional.



E. Terapi
Pada masa ini berbagai macam pengobatan untuk kanker telah berkembang dan dapat dipilih berdasarkan jenis, tempat, dan stadium kanker tersebut. Adanya perkembangan pengobatan kanker tersebut mampu meningkatkan umur harapan hidup penderita kanker, meningkatkan kualitas hidup dan juga mempersempit kemungkinan timbulnya efek samping pengobatan.
Pengobatan kanker sendiri merupakan pengobatan multidisiplin (ditangani oleh berbagai macam dokter spesialis), di antaranya ahli onkologi, ahli bedah, ahli radiologi terapi, ahli penyakit dalam (termasuk hematologist), ahli rehabilitasi medik, psikiater, fisioterapis, ahli gizi, dan paramedis lainnya.
Pengobatan kanker tersebut bertujuan untuk menyerang sel - sel kanker dan juga menghambat atau bahkan menghentikan penyebaran kanker.
Metode pengobatan kanker disesuaikan dengan banyak hal seperti jenis, lokasi dan stadium kanker, kondisi kesehatan dan fasilitas yang ada. Metode yang paling sering dan umum digunakan adalah operasi, radioterapi dan kemoterapi.
Metode pengobatan kanker melalui medis meliputi :
1. Operasi / pembedahan
Saat ini, teknik operasi pengobatan kanker tidak lagi hanya menggunakan pisau sebagai sarana untuk mengangkat kanker. Beberapa teknik baru sebagai media operasi yaitu :
a. Laser surgery
Laser adalah suatu energi cahaya berkekuatan tinggi dan terfokus yang digunakan sebagai media operasi yang tepat, seperti memperbaiki kerusakan, memotong jaringan, vaporize (membakar dan merusak) kanker.Keuntungan dari laser surgery : hanya sedikit jaringan yang dipotong.
Teknik ini sering digunakan untuk mengobati kanker pada mata, laring, faring, cervix, hati, kulit atau rektum.
b. Cryosurgery
Cryosurgery ini menggunakan penyemprotan cairan nitrogen untuk membekukan atau membunuh sel- sel abnormal.Teknik ini juga dapat dipakai untuk kondisi pre kanker.Umumnya sering untuk pengobatan kanker cervix atau prostat.


c. Electrosurgey
Listrik berfrekuensi tinggi (high frequency electrical) dapat digunakan untuk merusak sel- sel kanker.Umumnya digunakan untuk pengobatan kanker mulut atau kulit.
d. Mohs surgery
Mohs surgery atau pembedahan di bawah kendali mikroskop merupakan cara mengangkat satu lapis tipis kulit yang terkena kanker dan kemudian dilihat di bawah mikroskop, bila sampai kepada lapisan yang normal, maka pembedahan dihentikan.
Dahulu teknik ini dinamakan chemosurgery, karena sebelum dipotong, jaringan diberi suatu zat kimia tertentu. Namun zat kimia tersebut bukanlah kemoterapi kanker.Umumnya teknik ini dipakai untuk kanker kulit atau mata, sebagai alasan menyelamatkan jaringan normal sebanyak mungkin.
e. Laparoscopic surgery
Laparaskop merupakan tabung berukuran panjang, berdiameter kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui insisi kecil pada tubuh. Biasanya teknik ini dipakai untuk biopsi, namun saat ini sedang dikembangkan untuk pengobatan.
Keuntungan : dapat melakukan pembedahan tanpa perlu membuat insisi yang lebar, mencegah hilangnya banyak cairan tubuh (darah) saat pembedahan, mengurangi timbulnya nyeri akibat pembedahan dan memperpendek waktu rawat inap. Teknik ini sudah dipakai untuk mengobati kanker kandung empedu dan juga sedang dikembangkan pada kanker kandung kemih, usus besar, prostat dan? ginjal,
f. Thorascopic surgery
Thoraskop merupakan alat yang mirip dengan laparaskop, namun tidak fleksibel melainkan kaku serta terdapat kamera kecil di unjungnya. Alat ini dimasukkan melalui insisi kecil pada dada setelah paru dikempiskan, dan pada area tujuan dapat dilakukan biopsi, mengeluarkan cairan atau mengangkan tumor berukuran kecil. Teknik operasi ini keberhasilannya sama dengan operasi membuka rongga tubuh (open thoracotomy) pada stadium dini kanker paru.


g. Lainnya
Operasi lain yang masih dalam pengembangan berupa stereotactic radiation therapy yang menggunakan cyberknife atau gamma knife, di mana operasi ini menggunakan mesin radiasi yang memotong tumor dari beberapa sudut berbeda. Pengobatan kanker yang menggunakan teknik ini adalah kanker otak, kanker area kepala, leher, paru dan tulang belakang.
2. Non Operasi, berupa : radioterapi, kemoterapi, radio - kemoterapi, imunoterapi, terapi hormon, paliatif, terapi eksperimental (terapi anti sense, terapi genetik, terapi target (targeted treatment), terapi anti angiogenesis, terapi hipertermia, terapi fotodinamik), alternatif (akupuntur, terapi herbal, terapi pijat, vitamin dan spesial diet, visualisasi, meditasi, pengobatan spiritual)
Beberapa kanker mungkin hanya memerlukan pengobatan tunggal, lainnya mungkin pengobatan kombinasi atau komplemen.
Terapi yang ada mungkin bekerja secara lokal atau sistemik :
1. Terapi lokal : penghancuran atau pengangkatan tumor terbatas pada satu area tubuh. Misalnya, metode operasi atau radiasi untuk mengecilkan ukuran tumor.
2. Terapi sistemik : penghancuran sel - sel di seluruh tubuh melalui aliran darah. Misalnya, kemoterapi, terapi hormon.
Pengobatan kanker tersebut dapat dilakukan di dalam dan di luar rumah sakit (berobat jalan).
Dan setelah menjalani pengobatan kanker utama (main therapy) dan kanker dinyatakan telah sembuh, maka penatalaksanaan kanker berikutnya berupa tahap rehabilitasi.
Pengobatan kanker sering kali menimbulkan berbagai efek samping (mual, nyeri dan berat badan turun) dan untuk itu diperlukan dukungan dalam mengatasi efek samping pengobatan yang timbul serta kemauan yang kuat untuk dapat meneruskan pengobatan kanker tersebut sampai tuntas.

Asuhan Gizi Penderita Kanker
Gangguan gizi yang dapat timbul pada pasien kanker disebabkan kurangnya asupan makanan, tindakan medik, efek psikologi, dan pengaruh keganasan sel kanker. Gejala kanker dalam keadaan berat dinamakan cachexia yang manifestasinya secara klinis adalah anoreksia, penurunan berat badan, gangguan refleks, lemas, anemia, kurang energi protein, dan keadaan deplesi secara eseluruhan.
Beberapa faktor penyebab gangguan gizi yang timbul pada penyakit kanker adalah :
1. Kurang nafsu makan yang disebabkan oleh factor psikologik dan lost response terhadap kanker berupa cepat kenyang atau bperubahan pada indra pengecap (lidah)
2. Gangguan asupan makan dan gangguan gizi karena :
1) Gangguan pada saluran cerna, dapat berupa kesulitan mengunyah, menelan, dan gangguan penyumbatan
2) Gangguan absorpsi zat gizi
3) Kehilangan cairan dan elektrolit karena muntah-muntah dan diare
3. Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak
4. Peningkatan pengeluaran energi
Tujuan diet penyakit kanker adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan cara :
1. Memberikan makanan yang seimbang sesuai dengan keadaan penyakit serta daya terima pasien.
2. Mencegah atau menghambat penurunan berat badan secara berlebihan
3. Mengurangi rasa mual, muntah, dan diare
4. mengupayakan perubahan sikap dan perilaku sehat terhadap makanan oelh pasien dna keluarganya
Syarat-syarat diet penyakit kanker adalah :
1. Energi tinggi, yaitu 36 kkal/kig BB untuk laki-laki dan 32 kkal/kg BB untuk perempua. Apabila pasien berada dalam keadaan gizi kurang, maka kebutuhan energi menjadi 40 kkal/kg BB untuk laki-laki dan 36 kkal/kg BB untuk perempuan.
2. Protein tinggi, yaitu 1-1,5 g/kg BB
3. Lemak sedang, yaitu 15-20% dari kebuthan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
5. Vitamin dan mineral cukup, terutama vitamin A, B kompleks, C dan E. Bila perlu ditambah dalam bentuk suplemen
6. Rendah iodium bila sedang menjalani medikasi radioaktif interna
7. Bila imunitas menurun (leukosit< 10 ul) atau pasien akan menjalani kemotrapi agresif, pasien harus mendapat makanan steril.
8. Porsi makan kecil dan sering diberikan
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
Jenis diet untuk pasien penyakit kanker sangat tergantung pada keadaan pasien, perkembangan penyakit, dan kemampuan untuk menerima makanannya. Oleh sebab itu, diet hendaknya disusun secara individual. Jenis makanan atau diet yang diberikan hendaknya memperhatikan nafsu makan, perubahan indra kecap, rasa cepat kenyang, mual, penurunan berat badan, dan akibat pengobatan. Sesuai dengan keadaan pasien, makanan dapat diberikan secara oral, enteral, maupun parenteral. Makanan dapat diberikan dalam bentuk Makanan Padat, Makanan Cair, atau kombinasi. Untuk Makanan Padat dapat berbentuk Makanan Biasa, Makanan Lunak, atau Makanan Lumat.
Pedoman Untuk Mengatasi Masalah Makan
1. Bila pasien menderita anoreksia
a) Dianjurkan makan makanan yg disukai atau dapat diterima walaupun tidak lapar.
b) Hindari minum sebelum makan.
c) Tekankan bahwa makan merupakan bagian penting dalam program pengobatan.
d) Olahraga sesuai dengan kemampuan penderita.
2. Bila ada perubahan pengecapan
a) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin.
b) Tambahkan bumbu makanan yang sesuai untuk menambah rasa.
c) Minuman diberikan dalam bentuk segar seperti sari buah atau jus.
3. Bila ada kesulitan mengunyah atau menelan
a) Minum dengan menggunakan sedotan.
b) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu kamar atau dingin.
c) Bentuk makanan saring atau cair.
d) Hindari makanan terlalu asam atau asin.
4. Bila mulut kering
a) Makanan atau minuman diberikan dengan suhu dingin.
b) Bentuk makanan cair.
c) Kunyah permen karet atau hard candy.
5. Bila mual dan muntah
a) Beri makanan kering.
b) Hindari makanan yang berbau merangsang.
c) Hindari makanan lemak tinggi.
d) Makan dan minum perlahan-lahan.
e) Hindari makanan atau minuman terlalu manis.
f) Batasi cairan pada saat makan.
g) Tidak tiduran setelah makan.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita.2005. Penuntun Diet. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

http://www.cancerhelps.com

Dr. Ananto Sidohutomo dengan website http://www.bidadariku.com

Tidak ada komentar: